Doa untuk Tanah

Dada saya sesak. Saya nggak bisa bernapas menyaksikan anak saya main drum di galeri, disaksikan banyak orang. Ealah, Tanah, kowe iso, Le. Kamu bisa.

Saya bangga. Penampilan dia menggebuk drum bagus banget. Gebukannya kuat, ketukan kakinya pas. Sepuluh lagu berturut-turut pun bisa dia mainkan. Padahal, sebagai anak dengan Down Syndrome, otot-otot motorik dia lemah. Juga, percaya dirinya itu, lo. Luar biasa. ⠀

Tanah Liat, 20 tahun, anak kami satu-satunya. Saya dan suami, @UgoUntoro, pelukis, berpisah sejak Tanah umur sebelas tahun. Tapi, ikatan batin Tanah dan bapaknya amat kuat. Saban kali dia kangen bapaknya, dia memencet telpon imajinatif di telapak tangan. Lalu, nggak pakai lama, Ugo pasti menelpon saya dan mencari Tanah. ⠀

Kami beri dia nama Tanah Liat, sebagai doa, agar mudah dibentuk. Agar hidupnya tertata.⠀

Tiga tahun bersekolah di SLB, praktis tak ada kemajuan berarti. Dia berjalan terbungkuk dan menunduk.⠀

Seorang teman menyarankan Tanah disekolahkan di Sanggar Alam (Salam), Nitiprayan. Di Salam, semua berbeda. Pelajaran pertama, Tanah diminta berjalan di pematang sawah dgn tangan terpentang. Dia belajar keseimbangan, motorik, berjalan tegak, sekaligus memupuk percaya diri.  Tanah pernah jatuh ke sawah. Badannya belepotan lumpur. Tak ada satu pun yg menertawakan. Semua menolong Tanah membersihkan diri.⠀

Kelas di Salam lebih banyak bermain. Tak ada ulangan. Murid diberi tugas presentasi mewujudkan kegiatan yg disukai. Tanah presentasi soal musik.

Sejak kecil Tanah memang suka main drum. Tapi dia nggebuk nggak karuan, bikin pusing. Enam tahun lalu, saya panggilkan guru musik, Cipi Prasetya.  Tidak mudah bagi @cipiprasmengajari Tanah. Cipi pernah mau mundur, tapi saya cegah. “Tolong temani dia, Pi,” kata saya. Eh, nggak sampai enam bulan belajar, Tanah sudah bisa ngedrum di Band Eman-Eman (video di FB, ya). ⠀

Sekarang Tanah belajar menggambar. Suatu hari dia memperlihatkan gambar orang yang tidur di peti mati. “Ini Mami meninggal. Tanah nangis, tapi nggak papa,” katanya. 
Air mata saya menetes. Tanah sudah siap dengan kemungkinan jika saya sudah nggak ada. ⠀

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top