Tjandra Wibowo

Teman saya yang tangguh. Tujuh belas tahun lalu, di usia 30an tahun, dia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai produser di sebuah stasiun tv ternama. “Gua pingin mendalami dunia video dokumenter.” Tawaran gaji besar, jabatan mentereng, tidak dia pedulikan. “Gua harus berani memulai perjalanan sendiri.” – –

Lalu, mulailah jatuh bangun perjalanan. Karyawannya bergerak, dari satu, dua, tiga, hingga pernah dia punya 40 karyawan. Perusahaan yang dia bangun memasok kisah dokumenter ke berbagai stasiun tv. Impiannya terwujud sudah. –

Tapi, hidup tak pernah semudah kata motivator di layar tivi. Kisah sukses itu hampir berakhir. “Gue rugi, utang Rp 6 miliar. Hampir gila.” Investasi yg dia tanam di sebuah proyek berhenti total. –

Bukan Tjandra namanya kalau putus asa. Pelan-pelan dia bangkit. “Utang ke investor gua cicil, biar bayar cuma sepuluh juta kagak apa. Mobil, rumah, semua habis buat bayar utang. Yg penting gua jujur.” Untungnya, investornya adalah teman-temannya yang berbaik hati menjadwal ulang pembayaran. – 
Pernah di titik terendah dalam hidupnya, tak ada uang sepeser pun, dia mendapat telepon dari (almarhum) Bondan Winarno. “Gua ditawarin project bikin serial video kuliner buat ditayangkan di Asian Food Channel. Gila….ada saja pertolongan.” – –

Kini, Tjandra bangkit kembali. Utang sudah terbayar, tinggal sedikit lagi beres. Tim kembali dia bangun, lebih solid. “Setiap kali keadaan jadi sulit, gua ingat kembali apa tujuan awal gua memulai jalan in, yaitu cinta pada dunia video dokumenter,” katanya. – – Ibarat sebuah perjalanan menuju sebuah lokasi, katanya, bisa jadi bus kota atau kereta yang kita tumpangi macet. Perjalanan harus terus berlanjut, moda angkutan boleh saja berganti. Ojek, bahkan jalan kaki, pun jadi. “Asalkan, gua punya tujuan, maka gua akan selalu ingat, itu titik yang mau gua tuju.” 

#ceritaperempuan
#PuanIndonesia
#womenstory
#storyoflife

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top