Dapur Umum pascabencana

2 Oktober 2018, hari keempat setelah gempa dan tsunami Palu. Kesadaran belum sepenuhnya utuh. “Masih gemetaran kita,” kata Sisilia Labarohima

Dia ingat bercakap dg Nurlaela Lamasitudju (Ella).

“Sissy, sanggup torang bikin dapur umum? Relawan butuh makan.”⠀⠀
“Siap, Kak Ella. Buat berapa orang, 50?”⠀⠀
“Paling sedikit 300 orang sehari.”⠀⠀
“Haa….banyak kali.”

Maka, pd hari kelima dibukalah dapur umum pascabencana di halaman posko Solidaritas Korban Pelanggaran (SKP) HAM, Palu.

Belasan tungku api kayu dibikin. Panci, wajan, biar penyok akibat gempa, dikumpulkan. Beras, ikan, sayur, sumbangan dari berbagai penjuru datang, terutama dr Indonesia untuk Kemanusiaan. ⠀⠀
Tak dinyana, orang yang mendatangi Posko SKP HAM melimpah. Relawan evakuasi, relawan pengumpul data, psikolog, jurnalis, aktivis, bahkan pejabat pemerintah, datang ke sini. Maklum, tak ada warung buka. “Kawan-kawan datang ke sini, makan dan sekaligus tukar informasi,” kata Ella.

Dapur umum buka 24 jam. “Ada 2-3 karung beras torang masak tiap hari,” kata Sissy. Puluhan relawan membantu di dapur. “Iris bawang, iris sayur, masak nasi. Oya, nggak ada kami masak mie instan di sini. Kami masak ikan bakar, ikan goreng, sup kaledo.”

Menjelang siang, tim dapur umum mengirim makanan khusus untuk para lansia yang tinggal di tenda pengungsian. “Kami antar menu lengkap, sayur, lauk, buah, 100 porsi tiap hari untuk lansia,” kata Sissy.

Malam hari, saat beristirahat, ada saja relawan yg saling curhat. Ada yg cerita soal konflik dgn orang tua, korban 65 berkisah tentang stigma yg dialami, ada yg mengisahkan pengalaman sbg penyintas kekerasan seksual, dll. “Kami berpelukan. Itu sudah.”

Berpelukan, bahasa tubuh yg menegaskan orang yg dipeluk itu penting. “Tadinya saya nggak percaya ada energi positif dalam pelukan dan baku carita. Ternyata ada,” kata Sissy yg juga penyintas kekerasan. “Biasanya torang dengar mereka cerita sambil mikir besok pagi masak apa, hahaa.”

Dapur umum SKP HAM berlangsung selama 3 bulan setelah gempa. Dia menjadi perekat solidaritas & banyak kisah para penyintas bencana di Palu.

#PuanIndonesia⠀⠀
#CeritaPerempuan⠀⠀
#WomenStory #Palu

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top