Tarib dan Hatijah

Ini kisah jenton (pemuda) Tarib dan betina (gadis) Hatijah Senggul, pasangan idola Orang Rimba (OR). Kemesraan mereka sungguh membikin iri.

Pada 80-an akhir, Tarib naksir berat pada Hatijah, sang bungo rimba. Adat OR, sang pemuda haruslah semando (berinduk semang, nyantrik) dulu pada orang tua si gadis. Selama dua tahun, Tarib mengerjakan semu tugas yg diberikan ayah Hatijah: berburu, berladang, bikin bale-bale, apa saja. Jika si ayah puas, maka bolehlah Tarib dinikahkan dengan Hatijah.

“Saingan akhe ada 6 jenton. Kami semua bersemando di sudung (tenda) orang tua Hatijah,” kata Tarib. Enam jenton berlomba paling rajin & tangkas berburu. “Akhe makan sikit, biar ndak tampak rakus. Kalau masih lapar, akhe lari ke sudung induk (ibu). Minta makan sama induk sendiri haha.”

Akhirnya orang tua Hatijah menjatuhkan pilihan pada Tarib. “Akhe rasa seperti mendapat emas sebukit.” ⠀

Maka, ditetapkan saat pernikahan. Calon mertua menugasi sang jenton membuat bale (pelaminan dr kayu kecil). Bale harus selesai sehari. “Saat matoari (matabari) mendaki, jam 10 esok, bale harus jadi.” Tarib bekerja keras semalaman. Bale harus bagus.⠀

Ada satu syarat lagi: Tarib harus mengumpulkan 80 jenis bunga. “Piado (tiada) bungo, piado dewa.” Bunga ilalang, antui, ibul, kuning, semua bunga hutan dikumpulkan. ⠀

Tarib dan Hatijah, 11 anak mereka punya. Berdua bersisian, menjaga Hutan Pakuaji. Puluhan hektare lahan mereka tanami beragam pohon dan tanaman obat, demi mencegah ekspansi perkebunan. Pada 2000, Tumenggung Tarib mendapat Kehati Award. ⠀

Pada 2003, “Induk kena kanker perut.” Berkecamuk hati Tarib. Adat OR tak membolehkan perempuan dibawa ke rumah sakit. Anak-anak pun tak setuju. ⠀

“Akhe tak peduli. Biar akhe dibilang mencampak adat, yg penting induk harus selamat.”⠀

Difasilitasi tim @KKI_Warsi, Hatijah dilarikan ke rumah sakit. Operasi kanker. “Terlambat dikit, lewat.”⠀

Tarib dan Hatijah menua bersama. Mereka tak lagi tinggal di hutan. Rumah besar di Desa Air Panas dibangun dr hasil ladang. ⠀

“Induk sakit. Mulai pikun. Akhe rawat, sama seperti induk rawat akhe selama ini.”⠀

#PuanIndonesia
#WomenStory#Jambi#CeritaPerempuan

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top