Dinny, Tenun, dan Perempuan

Perkenalkan, sosok penuh warna: Dinny Jusuf. Pada 1988, dia seorang bankir cemerlang, jabatannya Assistant of Vice President Citibank Indonesia. Suatu hari, Dinny memutuskan berhenti. Rani, anak keduanya, butuh perhatian. “Dia anak jenius. She always pushes me beyond my limit.”

Hidup pun membuka cakrawala lebih luas bagi Dinny, kelahiran 1956. Dia bukan lagi sekadar nyonya kaya di Menteng. Pada 1998, Dinny bergabung dengan Suara Ibu Peduli (SIP), gerakan solidaritas perempuan di tengah krisis moneter. ⠀ ⠀

Tak sedikit perempuan SIP yg mengalami kekerasan, fisik dan seksual. “Saya tersentak menyaksikan kejujuran ibu-ibu SIP. Hidup mereka tak mudah, tapi mereka tegar.” Ketegaran yg mengilhami Dinny untuk berani menjadi diri sendiri. “I dealt with my own issue, well, every body has.” Setelahnya, dia menjadi dirinya sendiri. “I became my authentic-self.”⠀⠀

Pada 2004, setelah pernikahan kedua dg seorang bangsawan Toraja, Dinny mencurahkan hidup dan hati pada Toraja. “Di Batutumonga, saya merasa ada di rumah.”⠀⠀ ⠀

Pilu hati menyaksikan anak2 lahir dari ibu yg jadi TKW di Malaysia, Taiwan, dll. Sebagian perempuan ini diperkosa majikan dan pulang membawa anak. Hati Dinny terusik. Apa yg bisa dilakukan?⠀⠀ ⠀

Pada 2008, ditemani adiknya, @ninju8, Dinny merintis lini fashion @TorajaMelo (TM, melo berarti cantik). Dia ajak para perempuan Toraja menenun. “Tidak mudah. Tenun sudah lama ditinggalkan.” Jatuh-bangun sudah biasa. “Tabungan berulang kali habis, haha.”⠀⠀ ⠀

Kini, 11 tahun perjalanan Toraja Melo. Seribu penenun terlibat. “Mereka bangga melihat tenun Toraja tampil di fashion show di Jakarta, seperti di IFW 2019 ini.” Konsumen TM pun tersebar sampai ke Jepang, Eropa, Amerika. ⠀⠀

Para perempuan Toraja kini punya pilihan dan penghasilan. Beberapa gadis membiayai kuliah dg upah menenun. Bersama Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), Dinny meluaskan jejaring ke perempuan penenun Lembata & Adonara di NTT. ⠀⠀

Kain tenun, bagi Dinny, hanyalah alat. Alat yg membantu menyelami soal yg lebih utama. “Yakni mengulurkan tangan pada perempuan.”⠀⠀

#PuanIndonesia⠀⠀
#CeritaPerempuan⠀⠀
#womenstory
#ifw2019

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top