Feminism In Action

Feminism In Action

Terima kasih, Ina-Ina semua, untuk persahabatan dan senyum tulus. Sebuah kehormatan bagi saya, bisa berjumpa dan mengalami sisterhood yang luar biasa di Lembata-Adonara-Larantuka.⠀

Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) sungguh membikin saya terpesona. Ada 1,500 anggota Pekka di NTT. Mereka adalah perempuan lajang, janda karena suami meninggal, janda karena tak mau dipoligami, korban kekerasan, yang semuanya menanggung kehidupan dan nafkah keluarga. “Kami semua melakukan ola sita inawae, perempuan yang berjalan sambil membuka jalan,” kata Dette Deram L. Belen, fasilitator lapangan Pekka NTT.

Koperasi simpan pinjam menjadi jantung Pekka di sini. Saban bulan anggota menyimpan Rp 1.000, membuat beragam usaha yg mendatangkan penghasilan bersama (bikin gula aren, tenun, VCO, dll), juga melakukan pendampingan untuk anggota yg ingin berusaha. ⠀

“Kami keliling, bikin kelas kecil, mendampingi Ina-Ina bikin usaha. Mencatat, menghitung kelayakan usaha,” kata Petronella Masi Suban, Ketua Serikat Pekka Flores Timur. “Tak mudah itu, karena 95% Ina di sini buta huruf. Tapi, kami paksa mereka menulis dan menghitung sederhana, supaya semua tercatat.” ⠀

Sedikit demi sedikit, bukit terbentuk. Aset koperasi Pekka lumayan. Setiap anggota bisa meminjam sampai maksimal Rp 50 juta, untuk memulai usaha, sekolah anak, atau kebutuhan upacara adat. “Kami pake sistem tanggung renteng. Sesama anggota di setiap kelompok saling bantu,” kata @zerainosusan Susana Rawaborot, fasilitator lapangan Pekka NTT. “Tak ada kredit macet, lo,” katanya. ⠀

Sungguh benar apa kata @memiraMira Yusef, “I see femimism in action here. Not just theory or talking only.” Saluut, Ina-Ina! ⠀

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top