Endah Palupi

Endah Palupi punya kecintaan pada budaya Jawa. Salah satunya adalah tentang makanan. Di Sanggrahan, Bantul, Yogya, Endah membuka “Toko Bothok Angkring”, warung yang khusus menyajikan bothok, masakan Jawa yang dibungkus daun pisang. “Ada 41 macam bothok di warung kami,” katanya bangga. ⠀

Ha, 41? Iya. Ada lini bothok 100% dedaunan, bothok mlanding, kemangi, kecombrang, jantung pisang, kelor, dst. Ada lini bothok fauna air, mulai dari ikan gabus, lele, mujair, nila, keong, dll. Ada juga lini bothok fauna laut, kerang, kepiting, ikan tengiri, dst. ⠀

Makanan lokal, Endah yakin, adalah bagian dari kedaulatan. Bahannya ada banyak tersedia di sekitar kita. Makanan lokal juga mengharuskan kita lebih banyak merawat alam, mengeksplorasi dan menanam pusparagam tanaman. “Jadi sebetulnya ini bagian dari hijrah ekologis,” kata lulusan Sastra Nusantara – UGM ini.⠀

Siang itu saya mencoba menu sayur lodeh, bothok mlanding, dan sambal terasi. Rasanya mak nyusss. Santan di lodeh tak terlalu kental, bumbunya pas. Begitu pula bothok mlanding atau lamtoro, gurih pedes uenak. Paduan yang asyik. ⠀

Pelanggan @TokoBothokJogja ini sudah lumayan banyak. Keluarga, komunitas, yang kangen menu lama berkunjung ke sini, ngobrol ngalor-ngidul berjam-jam ditemani juragan bothok yg grapyak. ⠀
Bukan soal makanan saja yang jadi daya tarik Toko Bothok. Endah sengaja melengkapi warungnya dengan mengundang jejaring seniman lokal untuk membikin “demam” produk lokal. Sekali sebulan, ada Pasar Senggol di Toko Bothok. Ada pengrajin tas dan sepatu kulit, batik, kopi, dll. “Nanti ditambahi terapis pijat segala. Ben rame.” ⠀

#puanindonesia#Yogyakarta#perempuanpengusaha#entrepreneur#womenstory ⠀
#instagood👍

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top