Hijrah

Bagi @chris_ronggo, 2015 adalah annus horribilis, tahun yang mengerikan. Setelah berbilang tahun berada dalam pernikahan yg tak harmonis, mantan wartawati ini menguatkan hati menggugat cerai. “Atas desakan anak-anak.” Mereka adalah Lintang, Langit, & Sufi yg ketika itu berusia 15, 13, & 10 tahun.

Suami ngotot tak rela cerai. Chris berkeras. Dia paham langkah ini berarti dia harus berani meniti jalan sendirian (yg sebetulnya sudah lama dia lakukan). Chris memilih hijrah, pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, tempat kelahirannya. “Sebetulnya saya ngeper. Jaringan semua di Jakarta. Saya harus mulai dari nol. Saya punya tekad kembali ke akar, menguatkan akar.” ⠀

Kembali ke Yogya, bersama tiga anak lelaki jelas bukan soal gampang. Penjualan rumah, harta gono-gini, tak semudah membalik telapak tangan. “Padahal, hasil jual rumah itu mestinya buat bekal kami memulai hidup baru.”⠀

Mereka mengontrak bulanan di sebuah rumah petak, di pinggir kuburan. Semua serba prihatin. Urusan sekolah anak jadi prioritas. “Saya kerja serabutan. Jadi fixer jurnalis asing, sopir, fotografer, MC. Saya juga bawa kopi ke mana-mana, jadi barista gratis buat teman-teman.”⠀

Lazimnya proses detoksifikasi, segala luka & racun yg ditumpuk dalam tubuh selama berbilang tahun bergejolak. Chris mengalami pendarahan hebat. Ada kista di rahimnya. “Nggak ada duit buat berobat. Setiap hari saya harus berulang kali mengganti pembalut penuh darah.”⠀

Di tengah kondisi susah, seorang kawan lama membeli rumahnya di Jakarta. “Nggak pake nawar. Dibayar cash. Wah, seperti ketemu malaikat.” Hasil penjualan rumah ini sebagian digunakan untuk operasi bedah. “Enam gumpalan kista diangkat.”⠀

Chris merawat, memberi cinta, dan menyembuhkan diri sendiri. Lalu, satu demi satu pintu terbuka. Alam mempertemukan dia dengan Trisni Rahayu (Yayuk) yg mempersilakan Chris membuka kedai kopi di Museum & Galeri Tanah Liat, Bantul. ⠀

Tak ada kebetulan bagi semesta Tanah Liat tak lain adalah nama anak Yayuk. Spirit hijrah Chris adalah kembali ke akar dan menguatkan akar. “Ternyata semesta menyodorkan Tanah Liat. Klop.”⠀

#PuanIndonesia⠀

#WomenStory⠀

#Yogyakarta⠀

PUBLISHED BY Puan Indonesia
Go Top