Suatu kali, 2008, datang tawaran dari suami saya, Ibang Lukmanurdin. Ayo, kita kelola bersama pesantren ini, seperti ayah-ibu kita. “Saya tak mau pesantren biasa. Sudah banyak itu, mah. Saya mau pesantren yang mengajak memuliakan alam,” begitu jawaban saya. ⠀
⠀
Maka, jadilah Pesantren Ekologi At-Thariq, jauh di pelosok Garut, Jawa Barat. Kami mengajarkan merawat mata air, menjaga humus, menengok hutan, menumbuhkan bunga telang, markisa, labu botol, jahe. Itu semua bagian dari mengaji dan berguru pada alam raya.⠀
Ratusan santri kami. Bersama kami merangkul petani agar kembali percaya diri. Alam kita kaya asal diperlakukan dengan cinta. Tak ada lagi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida. Hama diatasi dg mengembalikan keseimbangan ekosistem. ⠀
⠀
Perlahan, kami dikenal. Undangan menularkan ilmu datang dari berbagai penjuru. Suatu kali saya datang ke Aceh, 2016. Ramadan. Penduduk bersama membuat masakan, namanya ie bu pedah. Bubur khas Aceh. ⠀
⠀
Ada 44 bahan dalam masakan itu. Beragam daun bahannya, mulai dari daun mengkudu, asoka, temuru, kedondong, bangka, jamblang, sampai daun asam. Berbagai rempah juga ada. Semua bahan ditumbuk, dikeringkan, lalu dimasak bersama beras, singkong, & air kelapa.⠀
⠀
Petang hari. Saat berbuka, warga desa berkumpul. Bersama makan bubur ie bu pedah. Lalu, menjelang sahur, air ie bu pedah itu diminum. Rasanya hangat. Segar. Meski sedang puasa, badan terasa kuat. Tak ada lemas. ⠀
⠀
Takjub. Masakan dengan 44 macam daun dan rempah, adalah bukti kekayaan biodiversitas Aceh. Langsung saya minta dicarikan ke-44 bahan itu. ⠀
⠀
Sayangnya, tak banyak orang Aceh yg meneruskan tradisi ie bu pedah. Hutan telah banyak hilang, juga daun-daun. Kalau pun ada yg masak, cuma dg 12 jenis daun. Saya masygul. Teman saya bilang, “Kalau mau dapat lengkap ke-44 daun, kita harus masuk hutan Leuser.” Ya, ayolah! Ke hutan kami menuju.⠀
⠀
Peristiwa ini mengantarkan saya, dan Tarmizi Alba, mendirikan Sekolah Ekologi Indonesia. Kami berkeliling ke berbagai wilayah, dari Aceh sampai Poso, mengajak warga kembali memuliakan alam.⠀
⠀
#PuanIndonesia #Biodiversity #Indonesiaku