“Saya penyintas,” kata Sisilia Labarohima.
Tak keberatan bercerita? ⠀⠀
“Tidak. Saya tahu cerita saya bisa menguatkan perempuan lain.”
Tahun 2000, dia menikah dg polisi – kita sebut saja Fulan. Masa indah hanya dua bulan. Lewat itu, sang suami ternyata pelaku kekerasan. Gampar, tonjok, tendang menu sehari-hari. ⠀⠀
⠀⠀
Nafkah materi tak ada. Sissy menafkahi diri dengan bernyanyi dari pesta ke pesta. Suaranya keren. Order terus mengalir.⠀⠀
⠀⠀
Gampar-tonjok-tendang terus tak putus. “Sepuluh tahun torang kasih sabar hati. Kasihan anak kami satu-satunya.”⠀⠀
⠀⠀
Tapi, stok kesabaran habis juga. Pada 2010, Sissy mengajukan cerai. Tak mudah bercerai dari seorang polisi.⠀⠀
⠀⠀
Di tengah proses alot, Fulan meledak murka. “Dia kasih babak belur saya. Kaki kiri-kanan, pinggang, diinjak. Rambut saya dijambak, kepala saya dibenturkan tembok berkali-kali. Dia teriak, saya kasih mati kau.”⠀
⠀⠀
Fulan menyekap Sissy di kamar. Pintu kamar dipaku dari luar. “Di dalam kamar, saya antara sadar dan tidak. Bingung. Tak tahu sudah berapa kali hari berganti.” Botol air minum dilempar anaknya dr jendela.⠀⠀
⠀⠀
Ketika Fulan ke kantor, sang anak, ketika itu 11 tahun, meminta tolong seorang kerabat. Pintu didobrak. Sissy dibopong, dibawa ke rumah sakit. “Empat tahun saya di kursi roda.” ⠀⠀
⠀⠀
Tak sekali pun Sissy berkisah kejadian ini pd orang luar. Sebagian keluarga menganggap peristiwa ini sebagai aib, tak boleh tersebar. ⠀⠀
⠀⠀
Suatu kali Sissy berkenalan dg Nurlaila Lamasitudju di Solidaritas Korban Pelanggaran (SKP) HAM, Palu. “Saya lihat ini Kak Ella banyak ngumpulin korban, saling berbagi pengalaman.”⠀⠀
⠀⠀
2017, pd Molibu (hari berkumpul), Sissy memberanikan membuka kisah hidup. “Ada perempuan korban 65, perempuan dg HIV, difabel, yg juga berbagi pengalaman.” ⠀
⠀⠀
Suasana hening ketika dia berkisah. Usai baku carita, puluhan perempuan dg mata basah saling berpelukan. “Beban berton-ton diangkat dari pundak torang. Plong.”⠀⠀
⠀⠀
Kini, telah empat tahun Sissy bergabung dg SKP HAM. Dia aktif menemani korban kekerasan. “Torang jd manusia di sini, bersama para korban. Torang bisa tertawa lagi. Oya, saya masih jomblo!” ⠀
#PuanIndonesia⠀#Palu
#CeritaPerempuan#WomenStory